Wednesday, August 21, 2019

Urban Farming untuk Jakarta Bebas Polusi




DKI Jakarta beberapa minggu lalu sempat menjadi satu kota dengan polusi paling buruk di dunia. Dilihat dari Air Quality Index (AQI) provinsi ini sudah menginjak angka 155 pada kualitas udaranya dan dianggap “tidak sehat” karena memiliki risiko lebih berat pada kesehatan, terutama untuk orang-orang yang sensitif dengan polusi udara.


Salah satu penyebab meningkatnya polusi udara di Jakarta adalah meningkatnya kaum urban. Banyaknya perantau yang berbondong-bondong mencari rumah dijual di Jakarta untuk menetap dan mengubah karir mereka di sini. Banyak dari mereka datang dengan kendaraan pribadi seperti motor. Bahkan terkadang satu keluarga datang dengan dua atau tiga kendaraan roda dua. Hal ini tentu  membuat pengguna kendaraan pribadi membludak di Jakarta. Ditambah lagi, kita sering melihat pengguna mobil yang hanya diisi dengan satu pengemudi, meningkatnya polusi pun akan semakin nampak setiap harinya.

Kecilnya lahan mengakibatkan berkebun atau bertani di Jakarta sudah sulit dilakukan. Namun sulit bukan berarti tidak mungkin, urban farming adalah salah satu solusi yang tepat untuk generasi milenial dan Z meningkatkan proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta.

Salah satu portal online penyedia rumah dijual di Jakarta, Lamudi.co.id, menyebut rata-rata Jakarta sudah menyediakan tempat untuk melakukan urban farming seperti di atap dan pekarangan rumah. Adapun tanaman yang ditanam pada urban farming adalah sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman obat, atau bahkan tanaman yang dapat menyerap karbon dioksida seperti lidah mertua.

Nah, ada dua metode yang dapat dilakukan dalam urban farming, kira-kira apa saja, sih? Berikut daftarnya.

Akuaponik

Akuaponik adalah metode penanaman gabungan dengan pemanfaatan air tanpa penggunaan tanah dimana menggabungkan budidaya ikan dengan budidaya tanaman/sayuran.

Sistem kerja akuaponik pun bisa dibilang cukup sederhana. Air dan kotoran yang berasal dari ikan akan disalurkan kepada tanaman karena mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Sebagai gantinya, tanaman akan memberikan oksigen kepada ikan melalui air yang tersaring oleh media tanaman.

Dengan metode akuaponik, penghuni rumah dapat berbudidaya sayuran dan ikan sekaligus. Kebutuhan rumah tangga pun dapat dipenuhi secara mandiri. Juga, akuaponik menciptakan unsur estetika sehingga menambah unsur keindahan pada lingkungan rumah.

Vertical Garden

Vertical garden adalah metode bercocok tanam yang banyak digunakan pada untuk hunian yang tidak terlalu luas karena menggunakan dinding atau ruang vertikal sebagai media tanam.
Banyak rumah dijual di Jakarta telah menyediakan sejumlah lapak untuk pengaplikasian metode tersebut guna meng-emerge para pemukimnya untuk iktu mengurangi polusi udara.

Sumbangan oksigen akan bertambah karena mengurangi pertambahan zat-zat yang dapat membuat ozon menjadi tipis.

Pembuatan vertical garden ini dibagi menjadi 3 cara, yaitu planter box, modul dan substrat. Planter box menggunakan wadah yang disusun secara tegak dan di dalamnya diberi media. Kemudian untuk modul merupakan modifikasi pot yang dirancang khusus untuk vertical garden dengan kerangka besi dan direkatkan pada dinding bangunan. Dan yang terakhir adalah substrat, yakni penanaman langsung pada dinding bangunan.



No comments:

Post a Comment

Terimakasih banyak pretty ladies untuk komentarnya :*